Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melakukan langkah kontroversial dengan memberhentikan lebih dari 300 pegawai yang bekerja di Badan Keamanan Nuklir Nasional (NNSA). Keputusan ini dilaporkan oleh CNN, yang mengutip sumber terpercaya yang memahami kondisi internal lembaga tersebut.
Pemecatan massal tersebut berlangsung pada Kamis (13/2/2022) malam dan berdampak pada banyak pegawai yang bertugas di fasilitas-fasilitas utama yang berkaitan dengan keamanan nuklir.
Mereka yang terkena dampak termasuk staf yang bertanggung jawab dalam mengawasi para kontraktor pembangunan serta memastikan pemeriksaan terhadap persenjataan nuklir tetap berjalan sesuai standar.
Tidak hanya itu, individu-individu yang berperan dalam menetapkan pedoman teknis bagi kontraktor yang menangani pembuatan senjata nuklir juga menjadi bagian dari kebijakan Donald Trump yang pecat pegawai.
Laporan lebih lanjut dari CNN menyebutkan bahwa langkah ini memicu kekhawatiran terkait stabilitas serta efektivitas pengawasan terhadap keamanan nuklir di Amerika Serikat.
Di sisi lain, juru bicara Departemen Energi membantah angka pemecatan yang dilaporkan. Menurut pernyataan resmi dari departemen tersebut, jumlah pegawai yang diberhentikan jauh lebih sedikit, yakni kurang dari 50 orang, dengan mayoritas berasal dari staf administrasi serta klerikal.
Pada hari berikutnya, Jumat (14/2/2025), CNN kembali melaporkan bahwa pemerintahan Trump juga melakukan langkah serupa di Badan Arsip Nasional (NARA).
Dalam upaya perombakan besar-besaran yang dilakukan terhadap lembaga tersebut, sejumlah pejabat senior dipaksa untuk meninggalkan posisi mereka. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi pemerintahan Trump dalam melakukan restrukturisasi besar terhadap berbagai lembaga negara.
Tindakan pemecatan pegawai oleh Donald Trump ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai alasan di balik keputusan tersebut, termasuk dugaan adanya pergeseran kebijakan strategis yang ingin diterapkan oleh pemerintahan baru di bidang keamanan serta pengelolaan arsip nasional.