Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Sepeda motor matic semakin populer di Indonesia berkat kemudahan dalam penggunaannya. Dengan sistem transmisi otomatis

Rabu, 12 Februari 2025 | Februari 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-11T19:39:27Z

 



Sepeda motor matic semakin populer di Indonesia berkat kemudahan dalam penggunaannya. Dengan sistem transmisi otomatis, pengendara tidak perlu lagi repot mengoperasikan kopling atau memindahkan gigi, sehingga lebih nyaman digunakan untuk perjalanan di perkotaan yang sering mengalami kemacetan.

Namun, tahukah Anda bahwa motor matic pertama yang hadir di Indonesia bukanlah Yamaha Mio atau Honda Beat? Sejarah motor matic di Tanah Air sudah dimulai sejak awal 1990-an. Sejak saat itu, beberapa merek motor memperkenalkan model matic mereka.

Lantas, motor matic apa yang pertama kali muncul di Indonesia? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah lima motor matic pertama yang pernah hadir di Indonesia.

1. Vespa PK125 (1991)

Vespa PK125 menjadi salah satu motor matic pertama yang hadir di Indonesia. Motor ini awalnya diluncurkan di Italia pada tahun 1984 sebelum akhirnya diperkenalkan ke pasar Indonesia pada tahun 1991 melalui distributor resmi Piaggio.

Keunikan dari Vespa PK125 terletak pada sistem rem belakangnya. Jika biasanya motor memiliki pedal rem belakang di kanan bawah, pada Vespa PK125, pedal ini dipindahkan ke stang kiri sebagai pengganti tuas kopling. Hal ini membuat pengendara lebih mudah mengoperasikan motor tanpa harus memikirkan perpindahan gigi.

Motor ini dilengkapi dengan mesin dua tak berkapasitas 121cc yang mampu menghasilkan kecepatan hingga 90 km/jam. Pada masanya, Vespa PK125 sangat diminati oleh pengendara wanita karena kemudahan dalam pengoperasiannya. Sayangnya, produksi Vespa PK125 dihentikan pada tahun 2006 karena persaingan dengan merek lain yang menawarkan teknologi lebih modern.

2. Kymco Jetmatic

Keluar pada awal tahun 2000, desain Kymco Jetmatic Trend 125 sering mendapat komentar beragam. Banyak yang menilai tampilannya terkesan aneh, dengan bodi belakang yang lebar, roda kecil, serta fasad depan yang menyerupai paruh burung. Gaya ini memang bukan selera mayoritas. Jika tampilan saja sudah tidak menarik bagi sebagian orang, tentu mereka enggan menelusuri spesifikasinya lebih dalam.  

Padahal, skutik ini dibekali mesin 125 cc SOHC yang mampu menghasilkan tenaga 9,4 Tk dan torsi 9,8 Nm. Kymco juga membuktikan ketangguhan mesinnya dengan melakukan uji ketahanan selama 100 jam tanpa henti dalam perjalanan Jakarta–Bali, yang berhasil mencetak rekor MURI. Meskipun sarat dengan unsur pemasaran, setidaknya ini menjadi bentuk pembuktian performa.  

Keunggulan lain dari skutik ini adalah kapasitas tangki bensin yang mencapai 6,8 liter (terbilang besar untuk kelasnya). Hal ini membuat pengendara tidak perlu sering bolak-balik ke SPBU, menjadikannya lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari.  

3. Yamaha Nouvo (2002)

Sebelum Yamaha Mio hadir, Yamaha sudah lebih dulu memperkenalkan motor matic Nouvo di Indonesia pada tahun 2002. Motor yang juga dikenal sebagai "Nouvo Lele" ini memiliki desain yang cukup sporty untuk zamannya.

Yamaha Nouvo dibekali mesin SOHC 113cc 2 katup berpendingin udara dan menggunakan sistem bahan bakar karburator. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 8,8 hp pada 8.000 rpm. Selain itu, Nouvo memiliki desain bodi yang lebih ramping dibandingkan dengan motor matic pada umumnya, menjadikannya nyaman untuk dikendarai di perkotaan.

Sayangnya, Yamaha Nouvo kurang diminati di Indonesia karena ukurannya yang lebih besar dibandingkan motor matic lain yang hadir setelahnya. Namun, motor ini tetap menjadi tonggak awal bagi Yamaha dalam mengembangkan motor matic di Tanah Air.

4. Kymco Easy 100 (2003)

Merek Kymco mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi produsen asal Taiwan ini sempat menghadirkan motor matic di Indonesia pada awal 2000-an. Salah satu model yang cukup ikonik adalah Kymco Easy 100 yang diperkenalkan pada tahun 2003.

Motor ini memiliki desain yang mirip dengan Yamaha Mio, dengan bentuk lampu depan serta model pijakan kaki yang hampir serupa. Kymco Easy 100 menggunakan mesin 4-tak satu silinder berkapasitas 101cc dengan pendingin udara.

Meskipun memiliki spesifikasi yang cukup baik, motor ini kurang diminati di Indonesia karena kurangnya jaringan purna jual dan bengkel resmi yang mendukung. Hal ini membuat banyak orang ragu untuk membeli dan merawat motor Kymco.

5. Yamaha Mio Sporty (2003)

Yamaha Mio Sporty adalah motor matic yang benar-benar mengubah pasar sepeda motor di Indonesia. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003, Mio langsung mendapatkan respons positif dari masyarakat dan berhasil terjual lebih dari 7 juta unit hingga tahun 2013.

Mio generasi pertama dirancang sebagai penerus Yamaha Nouvo, namun dengan desain yang lebih kompak dan ringan agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Motor ini dibekali mesin 113cc berpendingin udara dan menggunakan sistem karburator.

Keberhasilan Yamaha Mio menjadikannya motor matic pertama yang benar-benar diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia. Desainnya yang ringan dan konsumsi bahan bakarnya yang irit membuatnya menjadi pilihan favorit, terutama di kalangan wanita dan anak muda.

Sejarah motor matic di Indonesia dimulai dari kehadiran Vespa PK125 pada awal 1990-an, yang kemudian diikuti oleh Yamaha Nouvo, Kymco Easy, Yamaha Mio, dan Honda BeAT. Masing-masing motor ini memiliki peran penting dalam perkembangan motor matic di Indonesia.

Saat ini, motor matic telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengendara di Indonesia karena kepraktisannya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, motor matic masa kini menawarkan berbagai fitur canggih yang semakin memudahkan pengendara dalam beraktivitas sehari-hari.

×
Berita Terbaru Update