Insiden mengejutkan terjadi dalam latihan militer gabungan pada Kamis (6/3/2025), saat jet tempur KF-16 milik Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom, termasuk satu bom seberat 230 kg, yang menghantam kawasan permukiman di Kota Pocheon, Provinsi Gyeonggi.
Akibatnya, tujuh orang mengalami luka-luka, dengan empat di antaranya dalam kondisi serius.
Menurut pernyataan resmi Angkatan Udara Korea Selatan, dua unit jet tempur Korea KF-16 mengalami malfungsi yang menyebabkan bom Mark 82 terlepas di luar area latihan. Ledakan tersebut menghancurkan tujuh bangunan, termasuk sebuah gereja, serta menyebabkan luka-luka pada beberapa warga.
Kesalahan seperti ini bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk:
- - Human error (kesalahan pilot)
- - Gangguan sistem pengendalian tembakan
- - Kesalahan pemasangan bom pada pesawat
Pihak militer Korea Selatan telah membentuk komite investigasi untuk menyelidiki penyebab utama insiden ini serta menilai tingkat kerusakan.
"Kami menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam insiden ini dan akan memastikan kompensasi bagi para korban," ujar perwakilan Angkatan Udara Korea Selatan.
Bom Mark 82 yang jatuh dalam insiden ini adalah senjata konvensional buatan Amerika Serikat, dengan berat sekitar 230 kg dan mengandung 89 kg bahan peledak berkekuatan tinggi. Bom ini memiliki radius ledakan mematikan sebesar lapangan sepak bola, serta daya ledak yang mampu menciptakan kawah selebar 8 meter dengan kedalaman 2,4 meter.
Bom ini biasanya digunakan untuk menghancurkan infrastruktur dan target militer, dan pada beberapa varian telah dilengkapi sistem navigasi laser atau satelit untuk meningkatkan akurasi.
Jet tempur Korea KF-16 merupakan versi lisensi dari F-16C/D Fighting Falcon yang diproduksi oleh Korea Aerospace Industries (KAI) berdasarkan kerja sama dengan AS. Dibandingkan model aslinya, KF-16 memiliki 2.500 modifikasi, dengan jumlah produksi mencapai 140 unit sejak mulai beroperasi pada tahun 1994.
Insiden jet tempur Korea ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara, yang terus memantau latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS.