Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di Merapi diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar dingin

Minggu, 09 Maret 2025 | Maret 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-08T20:07:31Z

 



Hujan deras mengguyur kawasan puncak Gunung Merapi pada Sabtu (8/3/2025) siang hingga sore. Masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di Merapi diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar dingin.

"Waspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi serta awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya serta mematuhi rekomendasi," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso.

BPPTKG melaporkan cuaca di Gunung Merapi pada periode pengamatan pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB cenderung mendung dan hujan, dengan suhu udara berkisar antara 18 sampai 20,4 derajat celsius serta kelembaban mencapai 99,5% sampai 99,9%. 

Selain itu, volume curah hujan harian mencapai 120 milimeter, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aliran lahar di sungai-sungai sekitar Gunung Merapi.

Dalam laporan aktivitas gunung api, terpantau guguran lava ke arah barat daya, tepatnya ke Kali Bebeng, dengan jarak luncur 1.700 meter. Selain itu, sebanyak 43 kali gempa guguran dan 22 kali gempa hybrid atau fase banyak juga tercatat selama periode pengamatan.

Saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. BPPTKG menegaskan potensi bahaya utama saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di sektor selatan-barat daya, termasuk Sungai Boyong (maksimal 5 kilometer), serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km). Sementara itu, di sektor tenggara, potensi awan panas dapat mencapai Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

Selain ancaman awan panas guguran, BPPTKG juga mengingatkan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat meningkatkan potensi aktivitas vulkanik lebih lanjut. 

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di zona bahaya serta mengantisipasi dampak abu vulkanik yang dapat menyebar ke wilayah sekitarnya Gunung Merapi.

×
Berita Terbaru Update