Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghindari jawaban langsung ketika ditanya apakah ia berutang permintaan maaf kepada Presiden AS Donald Trump

Minggu, 02 Maret 2025 | Maret 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-01T19:12:36Z

  



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghindari jawaban langsung ketika ditanya apakah ia berutang permintaan maaf kepada Presiden AS Donald Trump. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak merasa telah melakukan kesalahan.

Dalam pertemuan yang berlangsung sengit di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025), Trump dan Zelensky berdiskusi dalam suasana yang tegang. Pertemuan tersebut awalnya dijadwalkan untuk membahas kerja sama dalam sektor mineral antara kedua negara."Saya percaya kita harus berbicara dengan jujur dan terbuka. Dan saya tidak melihat adanya kesalahan yang telah kami lakukan," ujar Zelensky dalam wawancara dengan Fox News dikutip Sabtu (1/3/2025).

Mengenai perdebatan sengit yang terjadi secara terbuka, Zelensky menyatakan bahwa hal tersebut tidak menguntungkan kedua belah pihak. Ia juga menegaskan rasa hormatnya terhadap Trump serta rakyat Amerika Serikat.

Zelensky menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Trump dan Kongres AS atas dukungan mereka dalam perjuangan Ukraina menghadapi Rusia. Ia menekankan bahwa Ukraina dan Amerika Serikat harus tetap berada dalam satu kubu.

"Hal ini sangat penting untuk menghentikan (Presiden Rusia Vladimir) Putin," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Ukraina siap untuk menandatangani kesepakatan mineral, yang dapat menjadi langkah awal dalam memperoleh jaminan keamanan. Namun, ia menolak gagasan gencatan senjata yang tidak disertai jaminan keamanan yang jelas.

"Ini adalah isu yang sangat sensitif bagi rakyat kami. Mereka hanya ingin mendengar bahwa Amerika berada di sisi kami dan akan terus mendukung kami," kata Zelensky.

Selain itu, Zelensky menegaskan bahwa ia tidak bisa mengubah pandangan rakyat Ukraina terhadap Rusia, dan ia pun tidak berniat melakukannya.

"Mereka telah membunuh rakyat kami. Saya tidak bisa begitu saja mengatakan ‘hentikan ini’, karena semua orang khawatir Putin bisa kembali kapan saja. Kami menginginkan perdamaian yang adil dan abadi. Itu yang kami perjuangkan. Kami juga membutuhkan jaminan keamanan," pungkas Zelensky setelah debat sengit dengan Trump.


×
Berita Terbaru Update