Sebanyak lebih dari 80.000 rumah mengalami pemadaman listrik akibat Siklon Alfred di Australia yang membawa angin kencang serta hujan deras. Seorang pria dilaporkan hanyut terbawa arus banjir pada Jumat (7/3/2025).
Melansi Anadolu, Sabtu (8/3/2025), di Queensland, sekitar 55.800 rumah kehilangan pasokan listrik, sementara di New South Wales, lebih dari 35.000 rumah terdampak seiring dengan semakin dekatnya siklon ke pantai timur Australia.
Otoritas setempat memperingatkan bahwa proses pemulihan listrik dapat memakan waktu cukup lama, menurut laporan dari Australian Broadcasting Corporation.
Ribuan warga di Queensland telah diperintahkan untuk mengungsi karena badai semakin mendekati daratan. Siklon kategori dua ini diperkirakan tetap mempertahankan kekuatannya sebelum melemah menjadi kategori satu saat melewati Teluk Moreton.
Di New South Wales, sebuah kendaraan roda empat terseret arus banjir. Pengemudinya sempat keluar dan berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada pohon, tetapi akhirnya terseret oleh derasnya air. Tim penyelamat saat ini masih melakukan pencarian.
Siklon ini diperkirakan akan mencapai daratan pada Sabtu pagi. Peringatan “Segera Berlindung” telah dikeluarkan bagi warga di wilayah Dewan Moreton Bay, sementara peringatan banjir diumumkan untuk Currumbin di Gold Coast.
Penduduk di tenggara Queensland dan timur laut New South Wales kini tengah bersiap menghadapi badai Siklon Alfred di Australia, yang disebut-sebut sebagai yang terburuk di wilayah tersebut sejak 1974.
Sebelumnya, Reuters melaporkan pada Kamis (6/3/2025), siklon Alfred berada di lepas pantai timur Australia membuat otoritas setempat mengambil langkah darurat dengan menutup bandara, sekolah, dan layanan transportasi umum.
Warga di daerah terdampak mulai menimbun persediaan serta memperkuat rumah mereka menggunakan karung pasir untuk mengantisipasi kemungkinan banjir akibat badai kategori dua tersebut.
Menurut Biro Meteorologi Australia, badai ini diperkirakan akan mencapai daratan pada Sabtu (8/3/2025) pagi di sekitar Brisbane, kota terbesar ketiga di negara tersebut. Proyeksi ini mengalami perubahan dari perkiraan sebelumnya yang menyebutkan bahwa pendaratan akan terjadi pada Jumat dini hari.
Dampak dari badai Siklon Alfred di Australia ini diprediksi akan meluas hingga wilayah perbatasan Queensland dan New South Wales, dengan membawa angin kencang, curah hujan tinggi, serta potensi banjir.
Perdana Menteri New South Wales Chris Minns mengibaratkan badai ini seperti "tamu tak diundang" yang tetap bertahan lebih lama dari yang diharapkan. Ia juga memperingatkan bahwa efek cuaca ekstrem ini bisa lebih berkepanjangan dari yang diperkirakan.
Peringatan badai telah diberlakukan di sepanjang lebih dari 500 km garis pantai timur laut Australia. Gelombang tinggi yang dihasilkan oleh siklon telah menyebabkan erosi pantai, sementara warga yang berada di daerah rawan banjir didesak untuk segera mengungsi.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan, pasukan pertahanan telah disiagakan untuk membantu layanan darurat jika diperlukan.
Hujan deras telah mengguyur beberapa wilayah akibat sistem cuaca ini. Menurut peramal cuaca dari Biro Meteorologi, Dean Narramore, penundaan pergerakan badai bisa memperpanjang periode hujan lebat, terutama di utara New South Wales, yang meningkatkan risiko banjir bandang.
Warga di daerah terdampak mulai mengamankan barang-barang berharga mereka. Seorang penduduk New South Wales, Sara Robertson, bahkan telah memindahkan barang berharganya ke motel demi menghindari kemungkinan kehilangan akibat banjir.
Seiring meningkatnya kecepatan angin, lebih dari 5.000 properti di Queensland tenggara dan ribuan lainnya di New South Wales utara mengalami pemadaman listrik akibat Siklon Alfred di Australia ini. Otoritas memperingatkan bahwa pemadaman dapat meluas dalam beberapa hari ke depan.