Sabtu 15 Mar 2025

Notification

×
Sabtu, 15 Mar 2025

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Sidang malapraktik Maradona resmi dimulai dengan suasana penuh emosi pada Selasa, 12 Maret 2025 kemarin

Kamis, 13 Maret 2025 | Maret 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-12T20:30:05Z

 


Sidang malapraktik Maradona resmi dimulai dengan suasana penuh emosi pada Selasa, 12 Maret 2025 kemarin. Lagu-lagu sepak bola menggema di luar pengadilan, dinyanyikan oleh para pendukung Argentina yang mengenakan jersei bernomor punggung 10. 

Namun, kali ini seruan "Maradona" bukanlah luapan kebahagiaan, melainkan ekspresi duka dan tuntutan keadilan. Setelah dua kali tertunda, persidangan atas kematian Diego Armando Maradona akhirnya digelar kemarin.

Lebih dari empat tahun setelah kepergiannya, pengadilan kini berupaya mengungkap apakah tim medis yang merawat Maradona bertanggung jawab atas kematiannya. Diketahui Maradona meninggal pada 25 November 2020 akibat serangan jantung, 14 hari setelah menjalani operasi hematoma subdural di rumahnya di kawasan San Andrés, kota Tigre.

"Jaksa menuduh tujuh tenaga medis yang menangani Maradona telah bertindak ceroboh dan lalai dalam memberikan perawatan. Mereka menghadapi dakwaan pembunuhan sederhana dengan niat eventual, yang dapat berujung pada hukuman delapan hingga 25 tahun penjara. Sementara itu, seorang terdakwa kedelapan akan menghadapi persidangan terpisah," sebut CNN.

Para pendukung sang legenda berkumpul di luar pengadilan dengan membawa spanduk bertuliskan "Keadilan untuk D10S" dan meneriakkan seruan menuntut keadilan. Pengadilan ini diperkirakan akan berlangsung hingga Juli, dengan lebih dari 100 saksi dijadwalkan memberikan kesaksian.

Di antara tujuh terdakwa, terdapat ahli bedah saraf Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona, serta psikiater Agustina Cosachov. Pengacara mereka menegaskan bahwa klien mereka tidak bersalah. Selain itu, terdapat Carlos Díaz (psikoanalis), Pedro Di Spagna (dokter klinis), Nancy Forlini dan Mariano Perroni (koordinator layanan medis), serta perawat Ricardo Almirón yang juga menyatakan tidak bersalah.

Pihak keluarga Maradona, yang terdiri dari lima anaknya yaitu Dalma, Giannina, Jana, Diego, dan Diego Fernando menjadi penggugat dalam kasus ini. Mario Baudry, pengacara Diego Fernando, menegaskan bahwa ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa Maradona tidak mendapatkan perawatan yang layak.

Sidang malapraktik Maradona tidak hanya menjadi pertarungan hukum, tetapi juga simbol perjuangan bagi para penggemar yang merasa sang legenda dibiarkan pergi begitu saja. "Saya harap hakim bersikap tegas karena mereka telah membiarkannya mati," kata seorang penggemar yang hadir sambil membawa replika trofi Piala Dunia.

Dalam sesi awal, Jaksa Ferrari menegaskan bahwa perawatan terhadap Maradona di rumahnya "sangat buruk." Dengan menunjukkan foto kondisi terakhir Maradona di tempat tidur, ia memperlihatkan gambaran yang menyayat hati. "Beginilah cara Maradona meninggal. Kondisinya sangat jelas," ucapnya di hadapan hakim.

Sidang ini diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik kematian sang idola Argentina. Seiring proses hukum yang berjalan, publik menanti jawaban, apakah benar ada kelalaian dalam perawatan Maradona, ataukah ini hanya bagian dari drama hukum yang berkepanjangan?

×
Berita Terbaru Update