Derbi Manchester antara Manchester United dan Manchester City yang berakhir Senin (7/4/2025) pagi ini benar-benar mengecewakan untuk kedua kubu penggemar. Kedua tim seolah main aman sehingga hasil seri 0-0 terasa seperti kemenangan.
Laga yang disajikan kedua klub sangat jauh panggang dari klaim pelatih Manchester United, Ruben Amorin. Ia mengeklaim derbi ini tidak ubahnya panggung dunia di mana seluruh orang di setiap sudut Bumi menyaksikannya. Tapi itu dahulu, sangat berbeda dengan sekarang.
Nyatanya, siapa pun yang menyaksikan pertandingan malam ini pasti benar-benar kecewa. Di laga yang seharusnya menjadi panggung penuh gengsi dan drama, kedua tim justru tampil datar, tumpul, dan membosankan.
"Saya kecewa, ini adalah derbi Manchester. Seharusnya ada lebih banyak gairah, tensi, risiko, dan keberanian dalam memainkan dan memenangkan pertandingan daripada ini," ucap Garry Neville dikutip The Telegraph.Hasil ini sebenarnya menjatuhkan sinyal bahaya bagi City. Harapan finis di empat besar, bahkan lima besar, dan mengamankan tiket Liga Champions musim depan kini di ujung tanduk. Mereka masih duduk di posisi kelima, tapi hanya unggul dua poin dari Newcastle di posisi ketujuh, yang masih menyimpan dua laga tunda.
Untuk Manchester United? Posisi ke-13 di klasemen tak banyak berubah. Fokus mereka sepertinya sudah berpindah ke laga Liga Europa melawan Lyon, yang lebih realistis jadi jalur ke Liga Champions musim depan.
Bertanding di kandang, Old Trafford, Manchester United harusnya lebih mengancam. Apalagi pada pertandingan sebelumnya di Etihad, The Red Devils justru mampu menghancurkan City dalam pertandingan yang sangat sensasional.
Kali ini justru Manchester United justru lebih terlihat penuh keraguan. Andai Alejandro Garnacho tidak ragu-ragu saat melesat di detik ke-30 dan membiarkan Ruben Dias menjatuhkannya, mungkin cerita derbi ini berbeda. Tapi seperti banyak momen lain dalam pertandingan ini, peluang itu juga terbuang.
Dan, ya, itu saja yang bisa diceritakan dari derbi Manchester ini. Tidak ada tensi. Tidak ada gol. Tidak ada gairah. Untuk City, ini bisa jadi titik balik yang membawa mereka keluar dari zona Liga Champions. Untuk Manchester United, hasil ini cukup untuk sekadar bertahan di tengah-tengah papan bawah.
