Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan seorang dokter program pendidikan dokter spesialis

Jumat, 11 April 2025 | April 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-10T20:25:45Z

 



Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan seorang dokter program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bernama Priguna Anugerah Pratama (31) terhadap penunggu pasien. Menurut Puan, tindakan dokter tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi.

“Dunia kedokteran adalah ruang suci untuk menyembuhkan, bukan tempat untuk merusak martabat manusia. Tindakan pelaku adalah bentuk kejahatan yang tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun,” ujar Puan Maharani kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Menurut Puan, kasus tersebut tidak hanya mencoreng nama baik institusi pendidikan dan layanan kesehatan, tetapi juga merupakan pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan kepercayaan publik yang seharusnya dijaga dengan ketat oleh setiap tenaga medis. 

Puan mendesak aparat penegak hukum dapat memberikan sanksi maksimal bagi pelaku, mengingat banyak regulasi yang dilanggar Priguna. 

Dia juga meminta agar penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan, tanpa perlakuan istimewa kepada pelaku hanya karena berasal dari lingkungan akademik atau profesi tertentu.

"Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan dan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana kasus ini ditangani secara serius dan berkeadilan,” tegas Puan.

Dia juga meminta polisi mengusut tuntas kasus kekerasan seksual yang dilakukan dokter PPDS tersebut di RSHS Bandung. Apalagi polisi menyatakan ada dua orang lagi korban kekerasan seksual dokter PPDS Priguna yang disebut sebagai pasien.

“Harus ditelusuri secara mendalam kemungkinan korban-korban lain, dan kemungkinan ada tidaknya pihak lain yang terlibat. Kasus dokter PPDS ini harus diusut tuntas untuk memastikan keadilan bagi para korban,” imbuh Puan.

×
Berita Terbaru Update