Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Penjualan kendaraan listrik Tesla di China mengalami penurunan pada bulan Maret akibat persaingan ketat dari produsen lokal seperti BYD

Jumat, 04 April 2025 | April 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-03T21:36:40Z

 



Penjualan kendaraan listrik Tesla di China mengalami penurunan pada bulan Maret akibat persaingan ketat dari produsen lokal seperti BYD.

Melansir CNBC International, Kamis (23/4/2025), data dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA), Tesla mencatat penjualan 78.828 unit, turun 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski begitu, angka tersebut melonjak 157% dibandingkan dengan 30.688 unit yang terjual pada Februari.Tesla menghadapi tantangan besar di pasar China, terutama dari pesaing domestik yang justru mengalami pertumbuhan pesat. BYD, misalnya, berhasil menjual 371.419 kendaraan energi baru pada Maret, termasuk mobil listrik dan hibrida bertenaga baterai, dengan kenaikan 23% secara tahunan.

Geely, pemilik merek seperti Volvo Cars, juga mencatat lonjakan penjualan sebesar 167% menjadi 119.696 unit dalam periode yang sama.

Untuk tetap bersaing, Tesla merilis Model Y versi terbaru pada Januari. Namun, tekanan pasar tetap tinggi, menyebabkan saham Tesla mengalami kuartal terburuk dalam tiga bulan pertama tahun ini sejak 2022.

Saham perusahaan turun 3,04% dalam perdagangan pra-pasar pada Rabu pukul 08.04 EST.

Di sisi lain, kebijakan tarif otomotif Presiden Donald Trump menimbulkan kekhawatiran, terutama karena dapat berdampak pada pemasok Tesla di Meksiko dan China.

Kontroversi juga muncul akibat keterlibatan CEO Tesla Elon Musk, di Gedung Putih. Musk tergabung dalam Departemen Efisiensi Pemerintah yang mendorong pemutusan hubungan kerja secara luas.

Ia juga mengungkapkan bahwa keterlibatannya dengan DOGE bisa berdampak negatif pada saham Tesla, di tengah gelombang protes, boikot, dan serangan terhadap dealer Tesla di berbagai negara.

×
Berita Terbaru Update