Produsen mobil asal Jepang, Nissan Motor dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian produksi mobil tujuan Amerika Serikat (AS) dari Jepang ke AS. Langkah ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kebijakan tarif impor Donald Trump terhadap sejumlah negara.
Kabar ini pertama kali diberitakan oleh Nikkei, Sabtu (5/4/2025). Menurut laporan tersebut, Nissan berencana untuk mulai mengurangi produksi di pabrik Fukuoka, Jepang Barat, pada musim panas tahun ini.
Sebagian proses perakitan model SUV andalannya, Nissan Rogue, akan dipindahkan ke Amerika Serikat guna mengurangi dampak dari kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.Nissan Rogue merupakan salah satu model unggulan Nissan di pasar Amerika dan saat ini sudah diproduksi di dua lokasi, yakni di Fukuoka dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Nissan juga mengumumkan tidak akan menerima pesanan baru dari AS untuk dua model SUV mewah Infiniti yang diproduksi di Meksiko. Langkah ini merupakan bentuk penyesuaian besar-besaran terhadap operasi Nissan di pabrik patungan tersebut akibat kebijakan tarif baru AS.
Dalam pernyataan terpisah, Nissan mengungkapkan akan mempertahankan dua shift produksi untuk model Rogue di pabrik Smyrna, Tennessee, setelah sebelumnya sempat mengumumkan pengurangan satu shift mulai bulan ini.
Berdasarkan data dari Nikkei, Nissan menjual sekitar 920.000 unit kendaraan di Amerika Serikat pada tahun lalu, dan sekitar 16% di antaranya diekspor langsung dari Jepang. Rencana relokasi produksi ini diperkirakan akan berdampak pada rantai pasok dan bisnis pemasok lokal di Jepang.