Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Sebanyak 11 jenazah yang dimakamkan massal:

Selasa, 15 April 2025 | April 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-14T19:59:49Z

 Suasana duka menyelimuti Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, seusai 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal pada Senin (14/4/2025). Pemakaman massal ini dilakukan setelah jenazah diserahkan kepada keluarga korban melalui Pemerintah Kabupaten Yahukimo.



Kasatgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan, keputusan pemakaman massal diambil setelah kondisi jenazah yang sudah tidak memungkinkan untuk dipulangkan ke kampung halaman. "Kondisi jenazah sudah membusuk sehingga atas persetujuan keluarga diputuskan untuk dimakamkan bersama di TPU Dekai," ujar Faizal.

Sebanyak 11 jenazah yang dimakamkan massal:
1. Wawan Tangahu - Bolmong Selatan, Sulawesi Utara.
2. Suardi Laode alias Kaswadi - Bolmong Selatan, Sulawesi Utara.
3. Stenli Humena - Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
4. Yuda Lesmana - Dekai, Yahukimo.
5. Riki Rahmat - Konawe, Sulawesi Tenggara.
6. Muhammad Arif - Dekai, Yahukimo.
7. Safaruddin - Dekai, Yahukimo.
8. Abdur Raffi Batu Bara - Dekai, Yahukimo.
9. Stefanus Gisbertus - Seram Barat, Maluku.
10. Zamroni -Tegal, Jawa Tengah.
11. Rusli - Merauke, Papua.

Selain pemakaman massal 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian KKB, satu jenazah atas nama Ariston Kamma telah lebih dahulu diserahkan kepada keluarga pada Sabtu (12/4/2025).

Tak berhenti sampai di situ, tim gabungan TNI-Polri juga kembali menemukan tiga jenazah di lokasi berbeda, seperti Area 22, Area 33, dan Tanjung Pamali, wilayah pendulangan emas Yahukimo. Saat ini ketiga jenazah tersebut tengah dalam proses identifikasi oleh Tim Dokkes Polri dan DVI di RSUD Dekai.

Faizal menegaskan, aparat gabungan akan terus melakukan penyisiran di lokasi-lokasi yang disebut oleh para saksi selamat. Selain itu, pihaknya berkomitmen mengejar para pelaku pembantaian tersebut hingga tuntas.

"Pencarian korban menjadi prioritas, setelah semua korban ditemukan, baru kita akan fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku," tutupnya terkait pemakaman massal 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian KKB.

×
Berita Terbaru Update