Cuaca panas yang menyengat terjadi di sejumlah negara termasuk Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang mengonsumsi minuman dingin

Cuaca panas yang menyengat terjadi di sejumlah negara termasuk Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang mengonsumsi minuman dingin

Tips97 Dilihat

Cuaca panas yang menyengat terjadi di sejumlah negara termasuk Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang mengonsumsi minuman dingin, atau es kopi untuk menyegarkan tubuh dari cuaca ekstrem tersebut.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo, dr Faisal Parlindungan Mengatakan, saat menghadapi cuaca panas baiknya mengurangi konsumsi kafein seperti kopi karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Ia menjelaskan, kopi memiliki sifat diuretik yang artinya dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan sehingga menyebabkan dehidrasi pada tubuh.

Namun, kopi akan tetap aman dikonsumsi apabila jumlah atau takarannya masih cukup. Menurutnya, hal tersebut tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan.

“Minum kopi dalam jumlah yang cukup umumnya tidak berbahaya bagi orang yang sehat,” kata dia.

Ia mengingatkan, terdapat efek dehidrasi kopi bervariasi pada setiap orang. Faktor-faktor seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi tingkat dehidrasi.

Ia menjelaskan, dehidrasi akibat kopi tidak dirasakan langsung karena efeknya yang lebih halus dibandingkan dehidrasi karena diare atau muntah.

Oleh karena itu ia mengimbau untuk mengonsumsi lebih banyak air putih guna mengatasi dehidrasi saat musim panas.

“Pada umumnya diperlukan minimal 8 gelas atau 2 liter air putih per hari. Namun, apabila cuaca sangat panas dan seseorang mengalami dehidrasi, mungkin perlu mengonsumsi air sampai 3 liter per hari (12 gelas),” jelas Faisal.