Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) baru-baru ini menggemparkan publik dengan temuannya mengenai kandungan lemak trans tinggi

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) baru-baru ini menggemparkan publik dengan temuannya mengenai kandungan lemak trans tinggi

Tips53 Dilihat

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) baru-baru ini menggemparkan publik dengan temuannya mengenai kandungan lemak trans tinggi pada jajanan di Indonesia.

WHO merekomendasikan kadar lemak trans dalam makanan kurang dari 2 gram per 100 gram total lemak. Namun, hampir 10% produk yang disurvei atau sekitar 11 makanan mengandung kadar lemak trans melebihi rekomendasi tersebut. Hal ini sudah pasti menjadi kabar yang mengkhawatirkan, mengingat lemak trans bisa berbahaya bagi kesehatan.

Lemak trans adalah jenis lemak jenuh yang terbentuk melalui proses hidrogenasi parsial pada minyak nabati. Lemak trans dibuat ketika pembuat makanan mengubah minyak cair menjadi lemak padat, seperti margarin dan mentega putih.

Proses ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan minyak pada suhu tinggi, sehingga banyak digunakan pada makanan olahan dan gorengan. Produsen makanan menggunakan lemak trans untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan memperpanjang usia makanan.

Meskipun lemak trans dapat memberikan tekstur yang renyah dan rasa yang lezat pada makanan, tetapi mengonsumsinya berlebihan dapat membahayakan kesahatan.

Berikut ini delapan bahaya lemak trans bagi kesehatan yang dikutip dari Healthline, Rabu (8/5/2024).

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL dan menurunkan kolesterol baik atau HDL dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang pada akhirnya menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, strok, serta serangan jantung.

2. Meningkatkan peradangan
Peradangan kronis dapat menjadi akar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Lemak trans dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, sehingga memperburuk kondisi ini.

3. Meningkatkan berat badan
Lemak trans padat kalori dan mudah disimpan sebagai lemak tubuh. Ketika Anda mengonsumsinya berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas. Obesitas bisa menjadi faktor risiko utama dari berbagai penyakit kronis.

4. Menurunkan fungsi otak 
Asupan lemak trans yang tinggi dapat mengganggu fungsi otak dan meningkatkan risiko demensia dan alzheimer. Lemak trans mengganggu sensitivitas insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin dapat menyebabkan penumpukan protein beta-amiloid di otak, yang merupakan ciri khas penyakit alzheimer.

5. Meningkatkan risiko kanker
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi lemak trans dan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara, kolorektal, dan pankreas. Lemak trans memicu peradangan kronis di dalam tubuh, termasuk di sel-sel dan jaringan. Peradangan kronis ini dapat merusak DNA sel dan mengganggu proses perbaikan sel, yang bisa meningkatkan risiko mutasi dan perkembangan kanker.

6. Melemahkan sistem imun
Lemak trans dapat menekan sistem kekebalan, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Lemak trans juga bisa mengubah struktur membran sel kekebalan, yang membuatnya lebih kaku dan sulit untuk berfungsi dengan baik.

7. Mengganggu kesuburan
Lemak trans dapat mengganggu keseimbangan hormon dan fungsi reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. Hal tersebut dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur, siklus menstruasi yang tidak normal, dan kesulitan hamil.

Selain itu, lemak trans juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yang mengganggu ovulasi dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

8. Memicu alergi dan asma 
Lemak trans juga bisa memperburuk kondisi alergi dan asma pada anak-anak, dengan mengubah komposisi mikrobioma usus, yang berperan dalam kesehatan sistem kekebalan tubuh Anda.

Perubahan komposisi mikroba tersebut dapat meningkatkan risiko alergi serta asma. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, Anda dapat terhindar dari bahaya lemak trans dan menjaga kesehatan tubuh.